Mutiara Hari Ini

""BANGKITLAH NEGERIKU,INDONESIA. HARAPAN ITU MASIH ADA. BERJUANGLAH BANGSAKU JALAN ITU MASIH TERBENTANG"

AGRONOMIC TRICKS

Bagaimana Agar Efisien Dalam Pemakaian Benih Padi ?

1. Siapkan Lahan semai kira-kira seperduapuluh dari luas areal tanam. Contoh : KAlau lahannya seluas 1000 m2, maka kebutuhan semai benih adalah cukup 50m2.
2. Sebarkan pupuk dasar SP-36 atau pupuk merk lain yang berkomponen inti phospat. Berfungsi untuk memperkuat dan merangsang pertumbuhan akar.
3. Kemudian sebarkan abu dapur/ pasir tipis-tipis di permukaan lahan semai. Dimaksudkan agar tanah tidak bantat, sehingga benih mudah untuk dicabut ketika masih berumur muda.
4. Kemudian sebarkan benih padi dengan kerapatan yang agak lebar ( jarang).
5. Biasanya umur 15-21 hari (bandingkan dengan kebiasaan petani yang cabut benih umur 25-35 hari) setelah sebar benih sudah siap cabut. Jangan terlalu tua,karena akar akan terlanjur menyebar.
6. Tanam satu per satu. Tidak perlu 3 - 5 tanaman perlubang. Sehingga kebutuhan benih lebih hemat.

Selamat mencoba.....


Selasa, 18 November 2008

Pertarungan di industri benih kian sengit

Co pas from Media Bisnis

Di tengah ingar bingar berbagai konflik di dunia ini, 'pertarungan' antarperusahaan benih (seed) ternyata tak kunjung surut. Pertarungan, terutama di antara 11 pemain utama di dunia industri itu, bahkan kian sengit dan pasar yang terus membesar. Catatan terakhir memperkirakan nilai pasar benih mencapai US$21 miliar per tahun, di seluruh dunia. Wow...!Bahkan, data International Seed Federation (ISF), size market benih dan produk sejenisnya di 56 negara yang diseleksi pada 2005, mencapai US$25,24 miliar.Kendati masih dinilai belum besar, terutama jika dibandingkan dengan nilai pasar pestisida yang mencapai US$35,4 miliar dan pharmaceutical senilai US$466 miliar, ke-11 pemain utama di industri itu diperkirakan menguasai 50% pasar benih.


Pasar ini di luar genetically modified (GM), yang hanya menguasai seperempat dari total pasar benih dunia. Pasar benih bioteknologi itu saat ini diperkirakan US$4,70 miliar, yang pada 1996 baru mencapai US$280 juta."Nilai komersial pasar benih U$19 miliar dan diperkirakan 10 pemain utama di industri itu, menguasai 51% dari total market," ujar Phillips McDougall, analisis industri agribisnis yang berbasis di Inggris belum lama ini.Tak ayal, kiprah pelaku dan produk industri itu menjadi salah satu agenda pembicaraan di Konferensi Organisasi Pangan Sedunia (Food and Agriculture Assosiation/ FAO) November 2006 dan UN Convention on Biodiversity (COB) 2006. Terutama untuk melihat dampaknya terhadap food security dan biodiversity.Ke-11 pemain utama di industri itu terdiri dari Monsato (AS), DuPont/Pioneer (AS), Syngenta (Swiss), Groupe Limagrin (Prancis), KWS AG (Jerman), Land O Lakes (AS), Sakata (Jepang), Bayer Crop Science (Jerman), Taikii (Jepang), DLF-Trifolium (Denmark) dan Delta & Pine Land (AS).Dari ke-11 the gene giants, sejauh ini DuPont Pioneer Hi-Bred Internasional tergusur sebagai penguasa pasar. Posisi itu di-take over oleh Monsanto setelah mengakuisisi Seminis pada Januari 2005 seharga US$1,4 miliar.DuPont, dari data 2005, telah meluncurkan berbagai macam varietas benih. Benih maize/corn (jagung) 298 yang 150 di antaranya biotech traits, benih soybean (kedelai) 107 varietas dan 89 di antaranya biotech trait dan canola sembilan varietas yang empat di antaranya biotech trait.DuPont kini berada di peringkat kedua dengan penjualan mencapai US$2,6 miliar. Perusahaan ini mengembangkan benih hibrida untuk jagung, sorghum, bunga matahari dan canola dan berbagai varietas untuk soybean, alfalfa dan biji-bijian lainnya di seluruh dunia. Di Indonesia salah satu produk benih jagungnya terkenal dengan Pioner (P) yang diproduksi di Malang dan dulu ada di Tanah Karo, Sumut.PT DuPont Indonesia memproduksi dan memasarkan benih jagung hibrida Pioneer sejak 1988 dan merupakan pemimpin pasar dalam industri benih jagung hibrida di Indonesia. PT. DuPont Indonesia telah melepas 23 varietas benih jagung hibrida Pioneer, sedangkan varietas yang masih diproduksi dan dipasarkan adalah varietas P7, P11, P12, P13, P21, dan P23. Saat ini, PT. DuPont Indonesia juga telah mengembangkan dan memasarkan padi hibrida Pioneer PP1. Pemasok genetikaPioneer Hi-bred International, Inc., adalah anak perusahaan DuPont, merupakan pengembang dan pemasok genetika tanaman terkemuka untuk para petani di seluruh dunia.Perusahaan ini memiliki 51 perusahaan di 51 negara. Yakni (antara lain) Pioneer Hi-Breed Int (AS), Pioneer Argentina S.A, Pioneer Hi-Bred Australia Pty Ltd, Pioner Hi-Bred Services GmbH (Belgia), Pioneer Sementes Ltda (Brasil), Pioneer Semena Bulgaria, Pioneer Hi-Bred Limited (Kanada), Semillas Pioneer Chile Ltda, Shandong Denghai-Pioneer Seed (China), DuPont de Colombia S.A, Pioneer Sjeme D.o.o (Kroasia), Pioneer Hi-Bred Services (Rep. Ceko), Misr Pioneer Seed Company (Mesir), Pioneer Hi_bred Seeds (Ethiopia), Pioneer Semences SAS (Prancis), Pioneer Hi-Bred N.Europe (Jerman), Pioneer Hi-Bred Hellas (Yunani), Pioneer Hi-Bred Magyarorszag Kft (Hungaria), PHI Seeds Ltd (India), PT DuPont Indonesia.Sementara itu, Monsanto, dari data 2004, benih biotech mereka menguasai 88% dari areal tanaman GM di seluruh dunia. Luas lahan yang ditanami produk mereka mencapai 175,7 juta acre (1 acre 4.047 hektare/ha) dan terbesar di Zambia.Global seed market share Monsanto, corn/maize menguasai 41% dan soybean 25%. Untuk lebih berbicara di pasar kapas (cotton), pada 2005 Monsanto mengakuisisi Emergent Genetics senilai US$300 juta. Emergent adalah perusahaan benih kapas terbesar ketiga di India dan AS atau menguasai 12% pasar kapas di AS dan 10% di pasar kapas hibrida di India.Pasar benihJanuari 2005, mereka mengakuisisi Seminis senilai US$1,4 miliar dan Monsanto langsung mendominasi posisi di pasar benih vegetabel yang tumbuh dengan cepat lantara Seminis telah menyuplai 3.500 varietas untuk buah dan sayuran di 150 negara. Dengan mengakuisisi Seminis itu berarti Monsanto telah mengakuisisi Royal Sluis, Petoseed, Bruinsma, Asgrow Vegetable Seed.Monsanto, yang secara tradisional memiliki core bisnis di industri kimia, kini telah meraih pendapatan yang besar dari benih dan biotech trait dibandingkan dari bisnis pestisida. Hingga 2004, penjualan benihnya selama setahun (termasuk dari Seminis) mencapai US$2,80 miliar.Perusahaan ini memilki 26 perusahaan yakni Seminis, Emergent Genetics, American Seed Inc, Channel Bio Crop, Crow's Hybrid Corn, Midwest Seed Genetics, Wilson Seeds, NC+Hybrids, Advanta Canola Seeds, Interstate Canola Seeds, Asgrow (kedelai dan jagung), Holden's Foundation, Jacob Hartz, Hybritech, Calgene, Agracetus, Plant Genetics Inc, Ameri-Can Pedigreed, Monsoy (Brasil), First Line Seeds (Kanada), Plant Breeding Intl (United Kingdom), Agroceres (Brasil), Cargill's intl (devisi benih), Dekalb Genetics (AS), Custom Farm Seed, Sensako (Afsel) dan Monsanto Indonesia.Begitupun kiprah Syngenta, yang berdiri 2000 ketika Novartis merger dengan AstraZeneca. Pada 2004, 52% hasil penjualan benih datang dari perlindungan tanaman (yang 48% untuk sayuran dan bunga). Hasil penjualannya mencapai US$1,23 miliar.Perusahaan di bawah company yang satu ini antara lain Advanta BV (Amerika Utara untuk jagngdan kedelai dengan brand Garst), Petoseed, Bruinsma, Northrup King (NK), Asgrow Vegetable Seeds, Funk Seed Intl, Rogers Bros, Zaadunie BV, McNair Seed, Cokers Pedigreed, Fredonia, Hillshog, Agritrading, CC Benoist, Maisaour Semences, Eridania Beghin-Soy, Golden Harvest, Dia-Engei (Jepang), CHS Research LLC dan GA21 (teknologi).Kini, seiring dengan gencarnya Pemerintah Indonesia mendorong pemakaian benih hibrida-terutama untuk jagung padi-bisa dipastikan, Indonesia pun akan semakin menjadi salah satu target bisnis para sang 'raksasa' itu.

Tidak ada komentar: