Mutiara Hari Ini

""BANGKITLAH NEGERIKU,INDONESIA. HARAPAN ITU MASIH ADA. BERJUANGLAH BANGSAKU JALAN ITU MASIH TERBENTANG"

AGRONOMIC TRICKS

Bagaimana Agar Efisien Dalam Pemakaian Benih Padi ?

1. Siapkan Lahan semai kira-kira seperduapuluh dari luas areal tanam. Contoh : KAlau lahannya seluas 1000 m2, maka kebutuhan semai benih adalah cukup 50m2.
2. Sebarkan pupuk dasar SP-36 atau pupuk merk lain yang berkomponen inti phospat. Berfungsi untuk memperkuat dan merangsang pertumbuhan akar.
3. Kemudian sebarkan abu dapur/ pasir tipis-tipis di permukaan lahan semai. Dimaksudkan agar tanah tidak bantat, sehingga benih mudah untuk dicabut ketika masih berumur muda.
4. Kemudian sebarkan benih padi dengan kerapatan yang agak lebar ( jarang).
5. Biasanya umur 15-21 hari (bandingkan dengan kebiasaan petani yang cabut benih umur 25-35 hari) setelah sebar benih sudah siap cabut. Jangan terlalu tua,karena akar akan terlanjur menyebar.
6. Tanam satu per satu. Tidak perlu 3 - 5 tanaman perlubang. Sehingga kebutuhan benih lebih hemat.

Selamat mencoba.....


Rabu, 10 Juni 2009

PULUHAN HEKTAR JAGUNG KENA BULAI

CO-Paste from KOMPAS
Jumat, 25 April 2008 | 18:52 WIB

KEDIRI, JUMAT-Puluhan hektar tanaman jagung di Kabupaten Kediri, Jawa Timur diserang penyakit bulai daun yang disebabkan oleh jamur sclerospora maydis. Akibatnya, puluhan ton jagung terancam gagal panen. Petani menderita kerugian yang sangat besar.

Menurut sejumlah petani jagung penyakit bulai daun ini sulit untuk diberantas sekalipun menggunakan pestisida. Bahkan setiap kali dilakukan pemupukan, penyakit akan semakin parah. Penyebarannya juga sangat cepat sulit dikendalikan.

Kalau sudah terkena bulai daun seperti ini, ruginya banyak. Biaya tanam dan perawatan hilang, kemudian kami harus menyediakan biaya lagi untuk tanam baru, ujar Suwarno (30) petani jagung di Desa Wates Kecamatan Pagu Kabupat en Kediri, Jumat (25/4).

Tanaman yang diserang penyakit bulai daun rata-rata tidak bisa dipertahankan karena tongkol jagung yang dihasilkan kualitasnya jelek, tidak berisi. Petani harus memangkas batang tanaman jagung yang terserang kemudian menanam kembal i dengan tanaman yang baru. Pemangkasan itu juga dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kediri Koesstyanti mengatakan serangan penyakit bulai daun ini terjadi pada bulan April. Daun tanaman jagu ng yang terkena jamur akan berubah warna dari hijau segar menjadi hijau agak keputih-putihan dan cepat layu.

Ada beberapa faktor yang mendorong percepatan perkembangan penyakit ini diantaranya suhu udara yang relatif tinggi disertai kelembapan tinggi. Jamur akan kian subur apabila pengairan di areal tanam juga terlalu banyak.

Faktor lain pendorong pertumbuhan jamur sclerospora maydis ini adalah kondisi tanah yang sangat minim kandungan bahan organik sehingga membunuh tumbuhnya jamur antagonis bulai daun.

Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan menyebutkan luas serangan yang sudah dideteksi mencapai sekitar 20 hektar. Akan tetapi melihat pola penyebarannya yang sangat cepat, diperkirakan luas areal tanaman jagung yang terkena serangan penyakit bulai daun i ni mencapai puluhan hektar.

Areal tanaman jagung yang diserang jamur sclerospora maydis tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Gampengrejo, Kecamatan Pagu, Kecamatan Kandangan, Kecamatan Pare, Kecamatan Kayen Kidul dan Kecamatan Papar.

Sejauh ini tindakan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian adalah melakukan pendampingan kepada petani mengenai teknik pemberantasan jamur. Diantaranya dengan menggunakan obat-obatan yang tepat takaran.

Sebab, kesalahan penanganan penyakit bulai daun bisa berakibat fatal. Selain penyakit tidak bisa disembuhkan, penyebarannya juga semakin luas. Oleh karena itu tindakan yang diambil harus tepat sasaran.

Read More......

Enam Pabrik Pupuk Palsu Disegel

CO-Paste from Okezone.com

SUKABUMI - Jajaran intelejen Mabes Polri menyegel enam pabrik pupuk palsu yang tersebar di Kampung Batu Ijo, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Selain menyita ratusan ton pupuk siap edar, petugas juga mengamankan tiga orang pemilik serta pengelola pabrik, masing masing Ed, Uj dan Ya.

Berdasarkan pantuan di lokasi seluruh pupuk yang diproduksi oleh CV Kujang Putra Pratama itu menggunakan merek dagang Poskha yang diindikasi menyamai produk pupuk ternama Phoncka milik PT Petrokimia. Disamping itu, para pelaku juga memanfaatkan batu alam serta bahan pewarna sebagai bahan dasar pembuatan pupuk.

Kepala Divisi V Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Mabes Polri, Brigadir Jendral Polisi Boy Salamudin menjelaskan peredaran pupuk yang diduga palsu tersebut hingga ke luar pulau Jawa seperti di antaranya, Sumatera, Jambi dan Bengkulu. Pembuatan serta pupuk ini telah berlangsung sejak satu tahun terakhir.

Dijelaskan lebih lanjut, proses penyelidikan terhadap pabrik pupuk ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian terhadap bahan dasar pupuk. Hasil penelitian melalui uji laboratorium itu menunjukan adanya kandungan komponen pupuk palsu. Atas temuan tersebut, tim Mabes Polri yang dipimpin Komisaris Besar Polisi Bahrul Mamaimi melakukan penggerebekan.

"Sampai saat ini baru ada enam pabrik sekaligus gudang yang berhasil diamankan, berikut tiga orang pengelola dan pemilik modalnya. Sementara ratusan pupuk yang diduga palsu ini disita sebagai barang bukti. Kami masih melakukan pengembangan kasus untuk menjaga kemungkinan adanya pabrik sejenis," jelas Boy kepada wartawan, Rabu (10/6/2009).

Boy mengutarakan, tindakan para pelaku ini telah mengancam kelangsungan budidaya tanaman. Pasalnya, pupuk-pupuk yang terbuat dari material bebatuan tersebut beresiko merusak tanaman karena kandungannya yang tidak tepat. Hal ini dapat dijerat Undang-Undang No 8 tahun 1999.

Sementara itu, tersangka Uj mengaku bahan dasar yang digunakannya untuk membuat pupuk-pupuk palsu tersebut berupa Phospat, kapur pertanian dan zionik. "Sejauh ini belum ada petani yang mengeluhkan tanamannya rusak akibat pupuk ini. Karena hal itulah kami memutuskan untuk terus memproduksinya," ungkap Uj.

Keahliannya dalam membuat pupuk itu diperoleh ketika dirinya bekerja sebagai karyawan sebuah produsen pupuk ternama

Read More......

KETIKA MAUT DATANG DALAM CANDA

Mbah Jo sedang dirawat di rumah sakit. Kata dokternya asmanya sudah kronis,
sampai-sampai hidungnya dipasang selang.
Sudah beberapa hari ini mbah jo diam saja seperti orang koma, hanya matanya saja yang masih kelihatan "kethip-kethip".

Dikira sudah waktunya untuk "mangkat", anak-anaknya mengundang Pak Modin supaya mbah Jo di doakan agar lancar jalannya. Pak Modinpun datang bawa buku kecil. Dengan bangganya dia memberitahukan bahwa sepertinya mbah Jo memang butuh didoakan. Biasanya,orang yang sudah seperti ini kalau saya bacakan doa, kalau sembuh ya sembuh, kalau memang sudah waktunya, pastilah cepat datangnya. Begitu kira-kira komentar si Modin waktu itu.
Pas pak modin enak-enaknya baca doa, tiba-tiba mbah Jo megap-megap nggak bisa bernapas. Kayak orang kecekik. Wajahnya pucat, tangannya gemetar. pakai bahasa isyarat, mbah Jo menirukan gaya orang nulis. Anak-anaknya mengerti maksudnya, langsung diambilkanlah kertas dan pulpen.
Sambil megap-megap, mbah Jo menulis surat. Dan dengan sisa-sisa tenaganya, mbah Jo kasih surat itu ke P. Modin yang sedang asyik baca doa untuk dia. Oleh pak Modin, kertas tadi langsung dimasukin saku, rasanya kok nggak enak membaca surat wasiat pada kondisi seperti ini. Begitu pikir si Modin.
Setelah memasukkan surat tersebut ke saku, Pak modin dengan khusyuk dan semangat meneruskan doanya, agar mbah Jo diberi kemudahan dalam menghadapi sakaratul maut. Tidak lama setelah itu, benar... mbah Jo meninggal.
Mbah Jo mangkat. Begitu banyak orang merasa kehilangan, dikarenakan mbah Jo itu orangnya baik, senang menolong, tidak pernah sombong, dan amat dikenal masyarakat sebagai sosok yang baik budi dan rendah hati. Walaupun orangnya kelihatan sangar. Karena kesangarannya, pernah saat pulang pengajian, mbah Jo naik motor kesukaannya. Eh....., tahu-tahu disenggol dari samping kanan oleh mobil. Untung tidak jatuh. Bukannya minta maaf, justru sisopir berhenti setelah menyenggol dan keluar dari mobil mau ndhamprat si mbah Jo. Mbah Jo pun setelah tersenggol, memarkir motornya dan berjalan ke arah si sopir. Tahu mbah Jo turun, sisopir justru masuk lagi ke mobil dan menstarter mobilnya. Lari tunggang langgang. Dia kaget setelah mbah Jo turun baru kelihatan kesangarannya..... Eh, mbah Jo cuma membatin, " Lha wong tak samperin karena saya mau minta maaf, kok malah lari. Ya sudah... Wong tadi yang salah saya karena belok nggak pakai sign..". Itu salah satu cerita kesangaran dan kebaikan mbah Jo.
Tepat 7 hari selamatan meninggalnya mbah Jo, pak Modin diundang lagi. Benar-benar modin yang rajin. Untuk urusan selamatan-selamatan seperti ini, walau tidak ada tuntunannya dalam Islam, si Pak Modin ini pasti datang. Wong menjalin silaturahim kok. Begitu alasannya dia menegakkan tradisi Jawa ini. Walaupun selamatan itu pakai ingkung untuk sesajen yang mbaurekso desa, Pak Modin ini pasti mendoakan tumpeng-tumpeng yang dipakai kenduri sebelum dibagi-bagikan kepada para undangan (sekali lagi ini kan amal dari shohibul bait, katanya sebagai ungkapan terima kasih kepada para undangan yang telah bersedia mengirimkan barokah doa untuk almarhum. Padahal kalau dipikir-pikir, sebagian para undangan itu apa sudah kelebihan barokah atas doa yang dia panjatkan ? Wong barokah untuk dia sendiri aja masih banyak yang kurang, kok malah dibagi-bagikan. Hebat bener ni orang....). Setelah memimpin doĆ” plus tahlil (nah inipun di Arab Saudi katanya juga nggak ada), Pak Mudhin baru teringat kalau dia masih memakai baju batik yang dipakai pas mendoakan ketika mbah Jo meninggal dulu di Rumah Sakit. Kebetulan juga belum dicuci oleh istrinya, sehingga surat mbah Jo masih tersimpan utuh di saku. Waduh selamet, untung aku teringat. Begitu pikirnya.
”Saudara-saudara semua,ada surat dari Almarhum mbah Jo yang belum saya sampaikan, kepada keluarga. Kalau melihat waktu hidupnya mbah Jo, isinya pasti nasehat nasehat baik untuk anak cucu dan kita semua. Maka dari itu, bagaimana kalau kita baca bersama-sama, sehingga nasihat yang baik ini bisa didengar oleh masyarakat luas. Mari, kita baca suratnya. Bagaimana ? Setuju, sedulur-sedulur?" kata pak Modhin waktu itu dengan bangganya.
"SETUJUUUUUUUU. LANJUTKAN...., Pak. LEBIH CEPAT LEBIH BAIK. Nasehat baik yang Pasti Pro Rakyat...", begitu tanggapan hadirin undangan.
Setelah itu, Pak Modhin merogoh kantong baju batiknya, dan dengan suara yang keras memakai speaker bekas tahlilan, dengan lantangnya dan dada berdebar karena bangga, pak modin membaca sekeras-kerasnya surat mbah Jo yang ternyata berbunyi :

HE.....MODIN, PERGILAH KAU DARI SITU...!! JANGAN BERDIRI DI ATAS SELANG OXYGENKU..!! AKU GAK BISA NAPAS, DIN...

Sontak acara kenduri yang dipimpin sang modin geger, karena jantung pak Modin berhenti berdetak.

Read More......